Jumat, 11 Desember 2015

SAJAK


Telah hadir dan tertakdir,
Menjamah bulan dan bertiup ringan..
Seiringan aku memuja sebuah bayangan..
Bodohnya kita adalah menjadikan ilusi sebagai teman.
Untuk apa?
Tak ada bergunanya hidup di dasar mimpi.
Yang berbatas karang terjal tak bersemi.
Aku, dan kita, sama sama terpatri.
Pada sekelebat ruam yang menyuatkan rasa, menghadirkan aroma sejuk menghantar ke jiwa
Kalau kau tahu dan hati berkenan bicara, bolehkah kita bercerita?
Agar benang kusut menjadi lurus, meski hanya dalam onggokan replika.
Sedikit ku terima, akan apa apa yang menjadi nyata.
Sedikit ku tertawa, meski tak selamanya keindahan menjanjikan secercah asa.
Adakah yang ingin menjalang?
Menelusuri tabiat misteri, meski harus nantinya terbuang..
Jika hidup hanya sebatas hidup,
Untuk apa engkau hidup?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar