Rabu, 11 Januari 2017

Untitled

Langit langit mengintai,
duri mencengkram,
Jalang dan tak terbendung,
aku pun bisa sujud dan bersimpuh ampun
kepada sang Pemilik Jiwa & seisinya..
namun aku ingin bertanya sekali,
Ada apa dengan dunia?

Hujan merintik gersangnya amarah jalanan
menghantar aroma tanah basah yang memilukan
membawa kembali damai yang sempat menghilang
Sungguh, aku ini tercipta untuk merasakan..

Jika saja cukup dengan ayunan langkah semua menjadi satu,
akan ku ayun kaki ku hingga ke dasar kalbu
tak kan ada yang berani mengganggu,
mengganggu hausnya jiwa yang tengah bertelaga...

ARAH

Ke utara, ku ikuti arah..
menari hening bersama semilir angin
terbang lagi ke selatan..
memetik risau yang selama ini ku biarkan berdebu

Berjalan ku sedikit,
merangkak ku sering,
sakit ku rasa tak membuat ku murka
aku berkawan setia dengan luka..

Memori itu menguap dan terbakar di udara
aku berusaha membacanya
namun semua kabur... buram..
aku hanya bisa mencumbu udara
memperkosa dingin, dan menjamah dedaunan

Pena ku enggan ku sentuh
kertas ku enggan ku tatap
semua marah, semua murka terhadapku
dan aku harus lari kemana?

Hanya seonggok jiwa lama yang ku punya
yang pernah ada dan kini tengah tersesat di belahan tenggara
peduli siapa jika aku tertawa?

Berjalanlah...