Jumat, 11 Desember 2015

PERTEMUAN

Aku pernah bertemu ego, lalu ego menampar ku jauh menuju kegelapan..
Ruang sempit yang menghimpit, bersama tarian indah, riuh, namun luka menggigit.
Tak pernah dan tak mungkin ego menghasilkan bahagia, yang ada hanya bulir-bulir pedih bersemayam dalam..

Aku pernah bertemu malu, lalu malu membawaku menuju satu waktu.
Dimana ku tersiksa meronta sendiri, mengharap selembar daun hijau gugur tanpa lewatnya hembusan angin.
Tak terjamah namun tersiksa, malu membuat ku memahami apa arti kata dan bicara.

Aku pernah bertemu diam, lalu diam menghantarku menuju sungai lembut di ujung senja.
Hening dan putih,
duduk menanti rupa sang terkasih
Namun diam juga memberiku arti, arti misteri berkedok elegi.
Tidak ada yang berkata diam itu indah, namun tidak juga ada yang berkata diam itu murka.
Dunia memiliki porsi sewajarnya, selayaknya diam membuat segalanya terlihat jelas oleh mata..

Aku juga pernah bertemu luka, yang terlalu luas untuk dijabarkan, terlalu ironi untuk dirasakan, dan terlalu naif untuk dijadikan patokan.
Berdamai dengan luka adalah sebuah keniscayaan.
Tak kan ada rupa bahagia tanpa terjadi lembar cerita bersama goresan luka.
Terlalu luas untuk dijabarkan karena dunia ini penuh dengan luka, terlalu ironi untuk dijabarkan karena luka bukanlah sekedar kata ‘luka’, terlalu naif untuk dijadikan patokan karena hidup adalah untuk suatu masa..
Biar perih, luka pasti terobati. Meski berbekas, setidaknya tak kan menjadi ampas.

Dan pada akhirnya aku bertemu cinta, lalu cinta membawaku terbang menyusuri nirwana.
Menghirup udara cinta adam & hawa yang sejuk nan menggoda, namun kadang terkilir untuk sekedar merasakan ironi romeo ketika ditinggal juliet, pujaannya.
Gugusan mimpi tak bertepi, cinta hadir berbalut tragedi.
Namun cinta tetaplah cinta, yang hadir untuk menjadi kenangan atau pesakitan.
Aku pernah merasakan semua..
Goretan semu atau tawa, itu sama saja.
Karena nada takkan pernah berubah dari masa ke masa, dan puisi tak kan berhenti menggelitiki hati.
Karena rasa takkan pernah tergoyah dari hijau menjadi merah, atau biru menjadi kelabu..
Semuanya indah di dalam pertemuan nyata..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar