Rabu, 08 Juni 2016

TANPA JUDUL

Bukan cerita sekedar, aku masih ingin bercerita
Tentang nikmatnya malam bersama lengkungan bulan temaram
Dingin yang menepis risau, hati ku sehat..
Sehat dari segala tuduhan yang mendekat..
Sehat dari sakit, hati ku kuat.
Bukan cerita cinta, tapi ini cerita  jiwa lembar per lembar
Menyandera sukma ku untuk terus belajar,
Belajar bahwa tak segala ruam harus berlubang dan menjalar
Berlarikah aku ke tepian?
Aku tak melihat pantulan dari aku,
Di beningnya air dan sungai waktu
Aku mencoba menulis
Tentang bagaimana cara manusia memalingkan rupa
Setiap rupa dari yang pernah ada
Menjadi tidak ada..
Memasang tonggak ketulusan sambil berfikir
Tentang bagaimana sepi bercerita kepada ramai
Tentang indahnya hidup dalam keheningan,
Meski terkadang butuh seribu satu pasukan..
Dan ramai bercengkrama dengan sepi
Bagaimana hebatnya hiruk pikuk,
Hingga meluluh lantah kan yang sebenarnya kalbu..
Kita terbiasa dengan hal hal yang biasa

Memaksa masuk menyelinap ke dalam dada

Rabu, 01 Juni 2016

GANDA

Aku adalah karang yang bisa saja berlubang karena hantaman badai
Aku adalah malam yang bisa menina-bobo kan tiap kantung mata kelam
Aku adalah pagi yang mampu menghangatkan dinginnya hati
Aku adalah sore yang menyelinap menyejukkan segala ruam
Aku adalah angin, menyapa pipi lembut dan bercerita melalui tirai
Aku adalah air, mengalir bebas tak pedulikan segala gumam
Aku bisa menjadi aku, aku juga bisa menjadi kamu..

Namun di titik nadir aku harus bisa bertanya..
Tetapkah aku menjadi seorang wanita?
Masihkah aku bisa merasa?
Wanita kah aku?
Atau aku kah wanita?
Ku buka jendela yang menyajikan hawa dingin dan diam
Ku hirup pelan... aku hidup.
Aku adalah tulang yang berbalut kulit, berdiri tegak,
Sujudkan kening dan bersimpuh ampun..