Rupa samar
terlihat riuh, bernyanyi di sudut genting dinding sepi
Waktu
memberikan ruang apa adanya,
Tinggal
kita yang mengisi ruang tersebut dengan jutaan cerita..
Bisa
terbesit melodi, maupun elegi
Memoar
yang ada biarkan menjadi pemanis rasa
Mendewasakan,
sekalipun hati jengah
Waktu
titipkan berjuta mimpi tak bertepi
Tersiram
hujan, dingin membeku.. terbakar matahari, panas dan perih..
Dunia
memang unik, disapu butiran rintik-rintik
Memperlihatkan
siapa yang bertahta, siapa yang tersiksa, bahkan siapa yang tertawa sambil
menyiksa..
Tak ada
waktu untuk menghitung waktu satu per satu
Karena
hal manis bisa berubah menjadi sarkatis, sederhana bisa berubah menjadi rumit..
Seperti
kita, mendayung satu arah namun beda nahkoda
Kau
merasuk melalui utara, aku menyelinap melalui tenggara, tak sama..
Waktu
ini menyebar bunga, harum membisu bagaikan candu
Bunga
yang kita petik bersama, namun tertinggal di tepi sungai yang berbeda
Ku
sarankan agar kau tuliskan saja apa yang ada di fikiranmu, lalu bacakan di
tengah keheningan subuh..
Karena
aku akan ada disitu, mendengarkan kamu, sekaligus merindu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar