Duhai dara,
ku lihat bayangmu begitu terluka. Ada apa dengan sayap sayap indahmu? Benarkah
kau korbankan semua itu demi pujaan hatimu? Dulu kau gagah, kau sebar kata-kata
indahmu layaknya pujangga merayu kasihnya. Tak tertahankan mata melirik indah
ciptaan Tuhan yang dititipkan di dirimu. Duhai dara, kini aku seperti melihatmu
menangis dikala malam temaram menghampiri. Tapi mengapa? Tak inginkah kau
berbagi cerita? Aku bagaikan berkaca di dalam kaca yang sama, di waktu yang
sama, dan di lembar cerita yang pernah ada. Aku, seperti melihat diriku
sendiri, yang kini hanya bertukar peran ironi.
Dan aku
berpindah ke lain bayangan, yang aku temui hanyalah kekosongan. Hampa terhampar
luas di sudut bola mata mu. Begitu dalam sehingga aku tak dapat membaca apa
yang kau rasa. Begitu sakit sehingga aku tak dapat menyelinap untuk
menghimpit.. kering kah segala bulir cerita? Bibir indahmu yang pernah ku kenal
begitu tertutup, terkatup mati. Seakan untuk memberikan jalan oksigen pun tak
kau izini. Guratan misteri terpahat jelas di sudut keningmu, seakan mewakili mu
untuk memberikan sedikit pengarahan bagi buta arah seperti ku. Inikah engkau
yang sesungguhnya? Lalu siapa engkau yang dulu?
Aku
menggambarkan cinta bagaikan ruang hampa udara. Bisa menyesakkan dada
terkadang, bagi siapa yang memang tidak siap dengan tusukan tajamnya. Tapi
cinta juga bisa bagaikan perjuangan wanita yg sedang melahirkan sang manusia
baru di dunia. Meski sakit, ia tetap berusaha meyelamatkan segala yang ada.
Meski harus berjuang sendiri, antara hidup dan mati, ia tetap bernafas
tersengal untuk kebahagiaan semuanya. Dan kini, aku seperti berjuang sendiri.
Dalam 3 dimensi, aku beradu peran dengan 3 bayangan sendiri. Aku begitu
membenci diri ini, namun di sisi lain aku mengasihani diri ini.. maafkan aku,
dara.. maafkan aku yang tak kuat jujur padamu tentang bunga misteri ini..
Tiga
bayangan ku menghilang diterpa hujan. Aku kini sendiri berteman alang-alang
lirih. Biarkan aku mati dalam benih ku sendiri, biarkan kita pergi untuk ruang
yang memang pantas untuk ditinggal pergi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar