Dan aku
bergumul dengan denting waktu
Disitu
aku tahu kita sama rasa, sama gila..
Dengan ucapan
peluh serta degupan meracau
Dua jiwa
yang terbelah-belah..
Hingga
menghinggaplah segala macam lelah..
Temaram
kelam tetap menjadi ksatria
Dalam
mengumpulkan energi yang habis diracuni,
Ketika
di siang hari..
Ketika
orang lain bernafas dan aku berhenti..
Ketika
orang lain menyulam cinta dan aku memekik ringkih
Aku
menertawakan hasrat yang maju mundur tak berdaya
Hasrat
yang bahkan belum mampu menembus kulitku,
Dan kau
menganalisa sekumpulan cahaya..
Membias
dan berpendar meresap ke dalam lipatan jiwa
Aku
sekumpulan minor yang sulit menyatu,
Dan kau
serumpun mayor yang kokoh merayu
Tetap
sulit diterjang tubuhku meskipun begitu,
Tetap butuh
pesawat luar angkasa untuk sekedar kau rengkuh
Kita
mengalun dalam tangga nada,
Nyanyian
sumbang dan stagnan,
Menyelip
bebas ke aliran angan
Aku
minor dalam perihal resistensi
Dan kau
mayor dalam perihal substansi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar