Aku
adalah karang yang bisa saja berlubang karena hantaman badai
Aku
adalah malam yang bisa menina-bobo kan tiap kantung mata kelam
Aku
adalah pagi yang mampu menghangatkan dinginnya hati
Aku
adalah sore yang menyelinap menyejukkan segala ruam
Aku
adalah angin, menyapa pipi lembut dan bercerita melalui tirai
Aku
adalah air, mengalir bebas tak pedulikan segala gumam
Aku
bisa menjadi aku, aku juga bisa menjadi kamu..
Namun
di titik nadir aku harus bisa bertanya..
Tetapkah
aku menjadi seorang wanita?
Masihkah
aku bisa merasa?
Wanita
kah aku?
Atau
aku kah wanita?
Ku
buka jendela yang menyajikan hawa dingin dan diam
Ku
hirup pelan... aku hidup.
Aku
adalah tulang yang berbalut kulit, berdiri tegak,
Sujudkan
kening dan bersimpuh ampun..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar